Ketika orang tua telah berusia senja - Pada saatnya, usia juga yang membatasi kepawaian seorang
ibu mengasuh anaknya. Kasih ibu, memang tak dapat dihentikan sang
waktu. Namun sebagai manusia, kekuatannya tidak pernah abadi. Akhirnya,
sang ibu harus melalui juga masa-masa yang belum pernah dibayangkan
selama ini. Kulitnya mulai keriput, tenaganya mulai jauh berkurang,
tulang-tulangnyapun mulai terasa rapuh, suaranya berubah menjadi sengau,
tak mampu menyetabilkan nada yang keluar. Saat itulah, ia mulai sangat
membutuhkan belaian kasih sang anak. Ia mulai memerlukan adanya orang
lain di sisinya, untuk menyelesaikan segala hal, termasuk
pekerjaan-pekerjaan ringan sekalipun, yang selama ini bisa dia
selesaikan seorang diri. Saat itulah, bakti seorang anak menjadi suatu
hal yang teramat dibutuhkan:
“ Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:”Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.(Al-Isra : 23-24)
Saat
usia semakin tua, bisa jadi kepekaan seorang ibu bertambah. Ia lebih
mudah tersinggung, lebih mudah melampiaskan amarahnya, lebih mudah
tersentuh hatinya hanya oleh kata-kata atau ucapan, yang bila itu
diucapkan seorang anak di waktu mudanya, tidak akan diperdulikan sama
sekali. Oleh sebab itu, Al-Qur’an memberikan bimbingan yang demikian
santun, agar seorang anak membiasakan diri berbicara dan bersikap secara
mulai, santun dan terpuji, terhadap kedua orang tuanya, terutama sekali
ibunya.
Suatu
hari, Rasulullah naik ke atas mimbar, lalu beliau berkata: “Amin, amin,
amin.” Kontan, seorang Sahabat bertanya: “Kenapa engkau mengucapkan
amin, amin dan amin, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tadi datang
Jibril menemuiku, lalu ia berkata: “Barangsiapa yang menjumpai bulan
Ramadhan, lalu ia tidak mendapatkan ampunan Allah, maka ia pasti masuk
Neraka. Jauhilah hamba-Mu ini dari siksa Neraka.” Akupun berkata:
‘Amin.’ Lalu Jibril berkata lagi: “Barangsiapa yang mendapatkan salah
seorang dari kedua orang tuanya, atau keduanya, pada saat mereka sudah
berusia lanjut, namun ia tidak berkesempatan berbakti kepada mereka,
maka ia pasti masuk Neraka. Jauhilah hamba-Mu ini dari siksa Neraka.”
Akupun berkata: ‘Amin.’ Lalu Jibril berkata lagi: “Barangsiapa yang
mendengar namaku (Nabi Muhammad) disebutkan, lalu ia tidak membaca
shalawat untukku, maka bila ia mati, ia pasti masuk Neraka. Jauhilah
hamba-Mu ini dari siksa Neraka.” Akupun berkata: ‘Amin.‘ Diriwayatkan
oleh Ibnu Hibban (904, oleh Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (646) dan
Ibnu Khuzaimah (1888)
0 komentar:
Posting Komentar