Pemuliaan
Islam terhadap sosok orang tua, amat lugas. Wujud pemuliaan itu sudah
beberapa langkah mendahului gemuruh propaganda sejenis, yang baru-baru
saja muncul belakangan ini, dari kalangan Barat. Sebut saja
contohnya: jaminan untuk kaum manula, perhatian terhadap kaum jompo dan
lain sebagainya. Kenapa demikian? Karena Islam sudah jauh-jauh hari
langsung menghadirkan ‘perintah tegas’ bagi seorang mukmin, untuk
berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
“Telah kami pesankan seorang manusia untuk senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya.” (Al-Ahqaaf : 15)
Ibnu
Katsier menjelaskan, “Dalam ayat di atas, Allah memerintahkan kita
untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, sekaligus juga melimpahkan
kasih sayang kita kepada mereka.” [Lihat Tafsir Al-Qur’aan Al-’Azhiem IV
: 159].
“Beribadahlah kepada Allah, jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (An-Nisaa : 36)
Perintah
itu, bahkan diseiringkan dengan perintah untukmengesakan Allah sebagai
kewajiban utama seorang mukmin. Sehingga amatlah jelas, perintah itu
mengandung ‘tekanan’ yang demikian kuat.
Sekarang, bandingkanlah
substansi ajaran Islam itu dengan realitas yang berkembang di berbagai
negara di dunia, termasuk di Indonesia sekarang ini. Banyak anak yang
enggan menyisihkan sebagian waktunya, mengucurkan keringat atau sekadar
berlelah-lelah sedikit, untuk merawat orang tuanya yang sudah ‘uzur’.
Terutama sekali, bila anak tersebut sudah berkedudukan tinggi, sangat
sibuk dan punya segudang aktivitas. Akhirnya, ia merasa sudah berbuat
segalanya dengan mengeluarkan biaya secukupnya, lalu memasukkan si orang
tua ke panti jompo!!
0 komentar:
Posting Komentar